Materi Imunisasi, Manfaat, pengertian, jenis, Tujuan, Cara pemberiannya. Berikut ini akan di bahas mengenai materi imunisasi. Yang dimana itu meliputi pengertian imunisasi , Manfaat imunisasi, Tujuan imunisasi, jenis imunisasi dan cara pemberian nya tersebut. Semoga dengan materi yang kita berikan ini dapat bermanfaat kepada teman – teman kita yang sedang belajar. Dimana kita ketahui bahwa materi ini sangat di butuhkan oleh orang orang seperti anak sekolah kebidanan atau yang ber profesi sebagai bidan. Berikut ini akan di bahas mengenai semuanya disini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Pokok Pembahasan Materi ;
- Manfaat Imunisasi
- Pengertian Imunisasi
- Jenis – jenis Imunisasi atau macam – macam nya
- Cara pemberian dosis imunisasi.
Akan tetapi jika teman ingin berbicara mengenai usaha. Silahkan baca Usaha Kecil Kecilan dirumah Yang Menguntungkan Menjadi Sukses. KLIK DISINI untuk membacanya.
Materi Tentang Definisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen sehingga bila kelak ia terkena antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit ( Ranuh, 2008,p.10 ).
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukan antigen lemah. Agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resistan terhadap penyakit tertentu. Sistem imun tubuh mempunyai suatu sistem memori ( daya ingat ),Ketika vaksin masuk kedalam tubuh. Maka akan di bentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya sebagai suatu pengalaman.
Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh antigen yang sama dengan vaksin maka antibodi akan tercipta lebih dari vaksin yang pernah di hadapi sebelumnya ( Atikah, 2010,p,8 ).
Imunisasi berasal dari imun, kebal atau resistan. Anak di imunisasi. Berarti di berikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak atau kebal atau resistan terhadap suatu penyakit. Tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain ( Notoadmodjo, 1997 : 37 ).
Kata imun berasal dari bahasa latin ( Immunitas ) yang berarti pembebasan ( kekebalan ) yang diberikan kepada para senator Romawi. Selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warga negara biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit. Dan lebih spesifik lagi terhadap penyakit menular ( Theophilus 2000 : Mehl dan Madrona 2001 ).
Demikianlah secara singkat tentang materi untuk pengertian imunisasi ini. Maka selanjutnya kita akan membahas mengenai manfaat imunisasi. Maka berikut ini adalah manfaatnya.
Materi Manfaat Imunisasi
Berikut di bawah ini adalah manfaat nya.
- Untuk anak ; mencegah penderitaan yang di sebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian
- Untuk keluarga : Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya menjalani masa kanak – kanak yang nyaman.
- Untuk Negara : Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara ( Atikah, 2010, pp5-6 / ).
Manfaat imunisasi bagi anak dapat mencegah penyakit, cacat dan kematian. Sedangkan manfaat bagi keluarga adalah dapat menghilangkan kecemasan dan mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit. Bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlingdungi dari beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan teman – teman di sekitarnya.
Imunisasi akan meningkatkan kekebalan tubuhbayi dan anak sehingga mampu melawan penyakit yang dapat di cegah dengan vaksin tersebut. Anak yang di imunisasi bila terinfeksi oleh kuman tersebut. Maka tidak akan menularkan ke adik, kakak, atau teman – teman di sekitarnya. Didunia selam tiga dekade United Nations Childrens Funds ( UNICEF ) telah menggalakkan program vaksinasi untuk anak – anak di negara berkembang dengan pemberian bantuan vaksinasi Dipteria, Campak, Pertusi, Polio, tetanus, dan TBC. Bila di bandingkan, resiko kematian anak yang menerima vaksin kira – kira 1 : 9 sampai 1 : 4 ( Nyarko et al,2001 ).
Materi Tujuan Imunisasi
Berikut ini akan di bahas mengenai tujuan nya. Semoga tujuan ini dapat bermanfaat sebagai ilmu untuk yang sedang mencarinya.
Tujuan nya adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu paada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat ( Populasi ) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar variola . ( Ranuh, 2008,p.10 ).
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Secara umum tujuan imunisasi antara lain :
- Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular
- Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular.
- Imunisasi menurunkan angka morbiditas ( angka kesakitan ) dan mortalitas ( Angka kematian ) pada balita.
Materi Jenis – jenis Imunisasi
Berikut ini adalah akan di bahas mengenai materi jenis – jenis imunisasi yang kemungkinan dapat membantu teman – teman untuk mengetahui jenis – jenisnya.
Imunisasi telah di persiapkan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan efek – efek yang merugikan. Imunisasi ada 2 macam yaitu :
1. Imunisasi Akttif
Merupakan suatu pemberian bibit penyakit yang telah di lemah kan ( Vaksin ) agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini. Sehingga kketika terpapar lagii tubuh dapat mengenali dan merespon.
2. Imunisasi Pasif
Merupakan suatu proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara pemberian zat immunoglobulin. Yaitu zat yang di hasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia ( Kekebalan yang di dapat bayi dari ibu melalui placenta ) atau binatang yang di gunakan untuk mengatasi mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi ( Atikah, 2010,pp.10 – 11 ).
Baca Juga :
Materi Macam – Macam Imunisasi
Berikut ini adalah macam – macam nya :
A. VAksin BCG ( Bacilus Calmette Guerin )
Pengertian BCG ( Bacilus Calmette Guerin )
Bacillus Calmette Guerin adalah vaksin hidup yang di buat dari Mycobaterium bovis yang di biak berulang selama 1 – 3 tahun sehingga di dapat hasil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas. Vaksinasi BCG menimbulkan sensitivitas terhadap tuberkulin. tidak mencegah infeksi tuberkulosis tetapi mengurangi resiko terjadinya tuberkulosisi berat meningitis TB dan tuberkulosisi milier ( Ranuh, 2008, p.132 )
Cara pemberian dan dosisi
- Sebelum di suntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu. Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril Auto Distruct Scheering ( ADS ) 5 ml.
- Dosis pemberian : 0,05 ml
- Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas ( Insertion musculus deltoideus ). Dengan menggunakan Auto distruct Sheering ( ADS ) 0,05.
- Vaksin yang sudah di larutkan harus di gunakan sebelum lewat 3 jam.
Indikasi : untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberculosis
Kontra Indikasi :
- Adanya penyakit kulit yang berat / menahun seperti : eksim, furunkulosis dan sebagainya.
- Mereka yang sedang menderita TBC
Efek Samping
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam. Setelah 1 – 2 minggu akan timbul indurasi dan kemerahan di tempat suntikan yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan , akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut. Kadang – kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya ( Departemen Kesehatan RI, 2006, P.21-22 ).
B. Vaksin DPT ( Diferi Pertusis Tetanus )
Pengertian Vaksin DPT ( Diferi Pertusis Tetanus ). Adalah vaksin yang terdiri dari toxoid diferi dan tetanus yang di murnikan serta bakteri pertusis yang telah di inaktivasi ( Departemen Kesehatan RI, 2006,p,23 ).
Diferi merupakan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Diferi bersifat ganas, mudah menular dan menyerang terutama saluran nafas bagian atas. Penularannya bisa karena kontak langsung dengan penderita melalui bersin atau batuk atau kontak tidak langsung karena adanya makanan yang terkontaminasi bakteri diferi.
Penderita akan mengalami beberapa gejala seperti demam lebih kurang 38 derajat celsius, mual, muntah sakit waktu menelan dan terdapat pseudomembran putih ka abu – abu di faring, laring, atau tonsil.
Pertusis merupakan suatu penyakit yang di sebabkan oleh kuman Bordetella pertusis. Kuman ini mengeluarkan toksin yang menyebabkan ambang rangsang batuk yang hebat dan lama. Serangan batuk lebih sering pada malam hari, batuk terjadi beruntun dan akhir batuk menarik nafas panjang. Biasanya di sertai muntah. Batuk bisa mencapai 1 – 3 bulan, oleh karena itu pertusis disebut dengan ” batuk seratus hari “.
Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Cllostridium tetani. Kuman ini bersifat anerob, sehingga dapat hidup pada lingkungan yang tidak terdapat zat asam ( Oksigen ). Tetanus dapat menyerang bayi, anak – anak bahkan orang dewasa. Pada bayi penularan disebabkan karena pemotongan tali pusat tanpa alat yang steril. atau dengan cara tradisional diman alat potong dibubuhi ramuan tradisional yang terkontaminasi spora kuman tetanus. Pada anak – anak atau orang dewasa bisa terinfeksi karena luka yang kotor atau luka terkontaminasi spora tetanus. Kuman ini paling banyak terdapat di usus kuda terbentuk spora yang tersebar di luas di tanah ( Atikah, 2010, pp 42 – 48 ).
Upaya depatemen Kesehatan melaksanakan program eliminasi Tetanus Neonatorium ( ETN ) melalui imunisasi DPT, DT atau TT dilaksanakan berdasarkan perkiraan lama waktu perlindungan sebagai berikut :
Baca Juga :
Perkiraan lama waktu perlindungan Imuniasasi DT atau TT
- Imunisasi DPPT 3 X akan memberikan imunitas 1 – 3 tahun. Dengan dosis toksid tetanus pada bayi di hitung setera dengan 2 dosis pada anak yang lebih besar atau dewasa.
- Ulangan DPT pada umur 18 – 24 bulan ( DPT 4 ) akan memperpanjang imunitas 5 tahun yaitu sampai dengan umur 6 – 7 tahun. Dengan 4 dosis toksoid tetanus pada bayi dan anak di hitung setara dengan 3 dosis pada dewasa ( sudarti,2010,pp 150-151 )
Cara pemberian dan dosis
- Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
- Disuntik secara intramuskuler dengan dosis pemberian 0,5 sebanyak 3 dosis. Dosis pertama pada umur 2 bulan. Dosis selanjutnya diberikan dengan interval paling cepat 4 minggu ( 1 Bulan ) ( Departemen Kesehatan RI, 2006,p.23 ).
- Cara pemberian vaksin ini sebagai berikut .
1. Letak bayi dengan posisi miring diatas pangkuan ibu dengan seluruh kaki terlentang.
2. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi.
3. Pegang paha dengan ibu jari fan jari telunjuk.
4. Masukkan jarum dengan sudut 90 derajat.
5. Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga masuk kedalam otot ( Atikah, 2010,p 48 ).
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan secara simultan terhadap diferi, pertusis, dan tetanus.
Kontra Indikasi : Gejala – gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala serius ke abnormalan pada syarat merupakan kontra indikasi pertusis. Anaka – anak yang mengalami gejala – gejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis harus di hindari pada dosis kedua. Dan untuk meneruskan imunisasi dapat di berikan DT.
Efek samping : Gejala – gejala yang bersifat sementara seperti : lemas, demam tinggi, iritabilitas, dan merancau yang biasanya terjadi 24 jam setelah imunisasi ( Departemen Kesehatan RI, 2006, P.23 ).
c. Vaksin Hepatisis B
Pengertian vaksin Hepatittis B Adalah vaksin virus rekombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat in infectious, berasall dari HBsAg Yang dihasilkan dalam sel lagi ( Hansemula Polymoph ) menggunakan teknologi DNA rekombinan.
Cara pemberian dan dosis :
- Sebelum di gunakan vaksin harus di kocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen.
- Vaksin di suntikan dengan dosis 0,5 ml, pemberian suntikan secara intramuskuler sebaiknya pada anterolateral paha.
- Pemberian sebanyak 3 dosis
- Dosis pertama di berikan pada usia 0 – 7 hari, dosis berikutnya dengan interval minimum 4 minggu ( 1 bulan ).
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang di sebabkan virus hepatitis B.
Kontra Indikasi : Hipersensitiif terhadap komponen vaksin . Sama halnya seperti vaksin – vaksin lain. Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat disertai kejang.
Efek samping : Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari ( Departeman Kesehatan RI,2006,P.28 ).
D. Vaksin Polio ( Oral Polio Vaccine )
Pengertian Vaksin Polio ( Oral Polio Vaccine ) adalah vaksin yang yang terdiri dari suspense virus poliomyelitis tipe 1, 2, 3 ( Strain Sabin ) yang sudah dilemahkan, di buat di biakkan jaringan ginjal kera dan di stabilkan dengan sukrosa.
Cara pemberian dan dosis
- Diberikan secara oral ( melalui mulut ), 1 dosis ada 2 tetes sebanyak 4 kali ( dosis ) pemberian dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu.
- Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes ( Dropper ) yang baru.
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomielitis.
Kontra Indikasi : Pada individu yang menderita ‘ Immunne deficiency ” tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh.
Efek samping : Pada umunya tidak terdapat efek samping. Efek samping berupa paralis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi ( Departemen Kesehatan RI, 2006,P,26 ).
Baca Juga :
E. Vaksin Campak
Pengertian vaksin campak adalah merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis ( 0,5 ml ) mengandung tidak kurang dari 1000 inektive unit virus strain dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erithromycin.
Cara pemberian dan dosis :
- Sebelum disuntikan vaksin campak terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut.
- Dosis pemberian 0,5 disuntikan secara subkutan pada lengan kiri atas. Pada usia 9 – 11 bulan. Dan ulangan ( booster 0 pada usia 6 – 7 tahun ( kelas 1 sd ) setelah catch – up cammpaign campak pada anak sekolah dasar kelas 1 – 6.
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Kontra Indikasi : Individu yang mengidap penyakit Immune Deficiency atau individu yang di duga menderia gangguan respon imun karena leukemia, limfoma.
Efek samping : Hingga 14 % pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang terjadi 8 – 12 hari setelah vaksinasi ( Departemen Kesehatan RI, 2006,P.27 ).
Penutup Materi Imunisasi
Demikianlah teman – teman pembahasan tentang artikel Materi Imunisasi, Manfaat, pengertian, jenis, Tujuan, Cara pemberiannya. Dan teman – teman yang ingin belajar maka di harapkan harus mempunyai buku nya. Hal ini supaya teman – teman dapat menambah ilmu. Mungkin itu saja yang kita sampaikan terima kasih.
Sumber : Ai yeyeh Rukiyah, Lia Yulianto.2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita, Cetakan Pertama. CV Trans Info Media, Jakarta.
Dan Sumber : http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-rokhaelisy-6023-2-babii.pdf